Beberapa Hari ini pencarian terhadap salah satu jenis kanker
mengalami kenaikan yang sangat signifikan di Internet yakni Kanker Kelenjar
Getah Bening. Hal ini disebabkan oleh adanya berita mengenai salah satu pelaku
hiburan Indonesia yakni Olga Syahputra yang dikabarkan mengidap penyakit ini
apalagi sudah mencapai stadium empat. Kita ketahui jika Olga merupakan artis
yang banyak memiliki fans sehingga sudah sewajarnya untuk fans mengetahui
penyakit apa yang diderita oleh sang idola. Lalu apa itu Kanker Kelenjar Getah
Bening Tersebut?seberapa bahayanya penyakit tersebut apalagi jika sampai
mencapai stadium empat maka simak dibawah ini.
Pengertian Dan Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening
Dalam dunia medis penyakit ini dikenal dengan nama Limfoma.
Penyakit Limfoma merupakan suatu jenis kanker yang menyerang sistem limfatik dan
meyebabkan sel limfosit menjadi tumbuh bermutasi lebih ganas dan tidak normal.
Banyak hal yang dapat memicu munculnya kanker kelenjar Getah Bening yakni :
-
Faktor keturunan
-
System kekebalan tubuh yang lemah
-
Toksin lingkungan atau makanan yang bayak mengadung herbisida serta
-
pengawet makanan dan juga pewarna kimia.
-
Kurangnya berolahraga
-
Minum-minuman yang mengandung alkohol
-
Kurang minum air putih
-
Infeksi Limfosit
-
Virus
Gejala Kanker Kelenjar Getah Bening
Seseorang yang menderita kanker kelenjar getah bening akan
mengalami pembengkakan kelenjar. Penderita juga akan mengalami demam,gatal,berat
badan yang menurun,cepat lelah,berkeringan di malam hari dan lainnya. Jika anda
mengalami pembengkakan sebesar bola pingpong pada bagian yang mengandung
kelenjar getah bening seperti leher dan supraklavikula maka sebaiknya anda
memeriksakan diri ke dokter.
Pengobatan Kanker Kelenjar Getah Bening
Penyakit Kanker Getah Bening masih bisa disembuhkan jika masih
dalam tahap stadium pertama atau masih gejala. Namun apabila sudah mencapai
stadium empat maka menurut ilmu kedokteran mustahil untuk disembuhkan dan hanya
keajaiban yang bisa. Stadium empat cuma bisa ditunda dengan pengobatan paliatif.
Sistem Paliatif sendiri bukan menghentikan penyakit namun hanya mengurangi
tingkat keparahan dan meningkatkan daya tahan sang pasien.